
IntelMedia – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Sastra Winara, mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor segera merealisasikan sistem sanitary landfill di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga.
Langkah ini dinilai mendesak menyusul terjadinya longsor gunung sampah yang menelan korban jiwa baru-baru ini.
Menurut Sastra, penerapan sanitary landfill akan mampu mencegah terulangnya insiden serupa. Dengan metode ini, sampah ditimbun secara berlapis, dipadatkan, dan ditutup tanah setiap hari sehingga stabilitas timbunan meningkat dan sampah terlindungi dari air hujan yang berpotensi memicu pergerakan tanah.
“Karena menimbun sampah secara berlapis-lapis, dipadatkan, dan ditutup dengan tanah setiap hari, diharapkan dapat meningkatkan stabilitas timbunan. Juga sampah tidak terpapar air hujan yang bisa memicu pergerakan tanah,” ujar Sastra Winara, Selasa, 12 Agustus 2025.
Ia menegaskan, metode pembuangan terbuka (open dumping) yang saat ini diterapkan di TPA Galuga sangat tidak direkomendasikan karena mencemari lingkungan.
Bahkan, Kabupaten Bogor pernah mendapat sanksi administrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup akibat penerapan metode tersebut.
“Maka itu harus dipercepat untuk penerapan sanitary landfill di TPA Galuga. Saat ini sedang dibahas bersama Pemkot Bogor langkah yang akan diambil. Saya harap pembahasan dipercepat supaya bisa segera berjalan di lapangan,” tegasnya.
Sebagai informasi, sanitary landfill merupakan metode pengelolaan sampah yang dirancang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan melalui penanganan yang terkontrol dan sistematis, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan metode open dumping. (Rasioo)