
Ilustrasi
INTELMEDIA – Sejumlah orangtua siswa mengeluhkan pungutan biaya untuk acara perpisahan sekolah SD negeri yang berlokasi di Jalan Paledang, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Salah satu orangtua siswa, Pery, merasa kewalahan karena mendapat whatsapp dari pihak sekolah yang meminta segera melunasi uang perpisahan yang penyebutannya diganti sebagai uang menabung.
“Total siswa yang harus menyelesaikan menabung untuk perpisahan sekolah di SD negeri tersebut sebanyak 17 orang, semuanya kelas akhir, kelulusan. Nilai uang perpisahan sebesar Rp800 ribu. Perpisahan akan digelar di Hote Grand Savero, di Jalan Padjajaran, Kota Bogor,” kata Pery pada Selasa (8/4/2025).
Orangtua siswa yang minta nama anaknya tak dipublikasikan karena khawatir ditekan ini mengaku tengah kesulitan ekonomi untuk menunaikan pembayaran perpisahan.
“Kondisi saat ini, harus membayar Rp800 ribu untuk perpisahan anak di hotel, tentunya sangat memberatkan di saat ekonomi lagi lesu. Apalagi saya, pekerjaan tengah sepi dan pendapatan menurun, habis Lebaran pula. Saya berharap kebiajakan sekolah bisa ringan untuk yang tak mampu, atau kalau mungkin perpisahan di hotel dengan biaya besar ditiadakan,” ucap pria yang mengaku bekerja sebagai ojek online ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, Irwansyah saat diminta pendapatnya menyampaikan, idealnya kegiatan perpisahan ta memberatkan orangtua siswa apalagi ada pungutan.
“Kita akan panggil pihak sekolah terkait dalam waktu dekat. Idealnya, untuk perpisahan jangan ada donasi atau pungutan yang mengikat dari pihak sekolah karena akan membebani orangtua siswa. Apalagi perpisahan digelar di hotel. Kan bisa dilakukan di lingkungan sekolah. Akan lebih baik bila pelaksanaannya digelar dengan sederhana,” ucap Kakdisdik Kota Bogor Irwansyah melalui sambungan telepon.
Pada bagian lain, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Ence Setiawan juga bereaksi mengetahui ada SD negeri menggelar perpisahan di hotel dan memungut biaya Rp800 ribu dari orangtua siswa.
“Kita akan lakukan sidak dan memanggil pihak sekolah dalam waktu dekat. Saat ini kan pemerintah sudah mengimbau untuk lakukan efisiensi. Begitu juga seruan Gubernur Jabar. Kenapa harus ada pungutan Rp800 ribu dan menggelar acara perpisahan di hotel? Ini tentu memberatkan orangtua siswa,” tandas Ence.
Kepala sekolah SD negeri terkait di Jalan Paledang, saat akan dikonfirmasi oleh media online ini, diketahui sedang tidak berada di tempat karena masih libur Lebaran dan baru akan masuk pada Rabu (9/4/2025). .
“Ibu kepsek sedang tidak di tempat, pak. Karena masih libur, baru besok masuk, ” demikian jawaban dari satpam sekolah.
Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumya mengimbau sekolah agar menggelar acara perpisahan kelas dan kelulusan dengan sederhana dan kreatif. Menurutnya, acara kelulusan dalam bentuk seremonial mewah atau studi tur lebih banyak membebani orang tua. Menurutnya, perpisahan atau kelulusan bisa dilaksanakan di sekolah dengan menampilkan hiburan dari kreativitas siswa sendiri.
“Saya tidak melarang acara perpisahan atau kelulusan jika dilaksanakan dengan sederhana tetapi penuh kreativitas. Kami sungguh-sungguh akan benahi pendidikan dan ringankan pembiayaan yang dikeluarkan orang tua,” ujar Dedi Mulyadi dikutip dari KDM Channel, Kamis (27/2/2025). (Eko Okta)