
IntelMedia – Kabupaten Bogor siap menyelenggarakan sebuah event olahraga bersejarah, Taman Budaya Bogorun 2025 , lomba lari dengan rute yang telah disertifikasi secara nasional oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Acara ini akan berlangsung pada 11 Mei 2025 di Taman Budaya Sentul City dan menjadi rangkaian perayaan Hari Jadi Bogor ke-543 .
Lomba lari ini merupakan yang pertama di Kabupaten Bogor yang dikelola dengan standar nasional, hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor dan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Arena balap yang digunakan telah mendapatkan sertifikasi resmi dari PB PASI dan berlaku selama tiga tahun ke depan, menjadikan Bogorun sebagai tonggak baru dalam dunia olahraga di Kabupaten Bogor.
Mengusung slogan semangat Kabupaten Bogor, “Kuta Udaya Wangsa” yang berarti “Kota Kebangkitan Bangsa,” acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga perayaan budaya, sejarah, dan keindahan alam Kabupaten Bogor. Peserta lomba diajak untuk mengenalkan dan mencintai warisan lokal sambil menumbuhkan semangat hidup sehat dan produktif.
Taman Budaya Bogorun 2025 menghadirkan tiga kategori utama, yaitu Kuta 5K, Udaya 10K, dan Wangsa Half Maraton (21,097 km). Sebanyak 4.000 peserta telah mendaftar secara resmi melalui website resmi, dengan pengelolaan profesional.
Acara ini juga menonjolkan inklusivitas dengan melibatkan pelari disabilitas, termasuk 5 peserta kursi roda dalam lomba pameran kursi roda dan 10 peserta Insan Berkebutuhan Khusus (IBK) dari NPCI yang berpartisipasi dalam kategori Kuta 5K.
Profil peserta menunjukkan dominasi pria sebanyak 61,6% dan wanita 38,4%, dengan rentang usia terbanyak dari kelompok milenial (31–45 tahun) sebesar 46,8%, diikuti Gen Z (16–30 tahun) 32,3%. Peserta berasal dari berbagai provinsi, dengan mayoritas dari Jawa Barat (74%), DKI Jakarta (14%), dan Banten (6%). Secara kota, peserta terbanyak berasal dari Bogor (43%), Jakarta (10%), dan Depok (7%).
Dampak positif dari acara ini sangat signifikan, terutama dari sisi ekonomi. Diperkirakan terjadi peningkatan transaksi lokal di sektor hotel, restoran, transportasi, dan UMKM dengan perkiraan pengeluaran peserta luar kota mencapai Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per orang. Total potensi perputaran uang dari peserta diperkirakan mencapai Rp 9 miliar, bahkan bisa lebih tinggi.
“Kegiatan ini merupakan tahapan awal Kabupaten Bogor dalam melaksanakan kegiatan olahraga dengan taraf nasional. Hal ini juga merupakan maraton pertama di Indonesia yang melibatkan atlet penyandang disabilitas. Para atlet nasional dan atlet Kabupaten Bogor ikut serta dalam Taman Budaya Bogorun 2025 ini. Hal yang terpenting dalam kegiatan ini adalah membuat masyarakat Kabupaten Bogor berkumpul, berkumpul bersama, berolahraga bersama dan menghidupkan masyarakat Kabupaten Bogor,” ungkap Bupati Bogor Rudy Susmanto.
Tak hanya itu, Race Director dan Event Organizer IdeaRun, Safrita Ariana juga menjelaskan “ Racecourse dalam kegiatan ini telah tersertifikasi dengan baik sehingga jika terdapat peserta yang berhasil memecahkan rekor maka rekor tersebut akan tercatat sebagai rekor nasional,” simpulnya.
Selain dampak ekonomi nasional, Taman Budaya Bogorun 2025 juga meningkatkan kebanggaan masyarakat Bogor sebagai acara tuan rumah, mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat yang terlibat, serta mengedukasi gaya hidup sehat. Event ini juga memperkuat citra Bogor sebagai destinasi sport pariwisata yang ramah dan berkelanjutan.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, Taman Budaya Bogorun 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang masuk dalam acara kalender Kabupaten Bogor, membuka peluang baru bagi pengembangan pariwisata, olahraga, dan budaya daerah.
Acara ini bukan sekedar lomba lari, melainkan momentum strategi untuk menggerakkan perekonomian lokal, membangun citra positif Kota Bogor, dan menciptakan sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi Kabupaten Bogor. (Diskominfo)