
Oleh : Drs. H. Ading Ahmad Nadzir, S.Ag.
Delik28 /Opini – Pendidikan selalu menjadi pilar utama dalam membangun sebuah bangsa. Sejarah dunia mencatat, negara-negara yang mampu menempatkan pendidikan sebagai prioritas, akan melahirkan generasi tangguh yang dapat membawa perubahan besar.
Pendidikan bukan sekadar aktivitas belajar di ruang kelas, melainkan proses panjang untuk menanamkan nilai, membentuk karakter, serta menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia.
Indonesia sebagai bangsa besar dengan jumlah penduduk yang melimpah, tidak bisa melepaskan diri dari pentingnya pendidikan. Bonus demografi yang kini dinikmati akan menjadi peluang sekaligus tantangan.
Jika pendidikan gagal dikelola dengan baik, generasi muda justru bisa terjebak dalam lingkaran pengangguran, kemiskinan, dan keterbelakangan. Sebaliknya, apabila pendidikan benar-benar diperhatikan, bangsa ini akan memiliki generasi emas yang mampu bersaing di tingkat global.
Pendidikan dan Pembentukan Karakter
Lebih dari sekadar transfer ilmu, pendidikan adalah proses pembentukan karakter. Dalam konteks bangsa Indonesia, pendidikan harus mampu menanamkan nilai Pancasila, gotong royong, toleransi, serta rasa cinta tanah air.
Di tengah derasnya arus globalisasi, nilai-nilai luhur bangsa terancam tergeser oleh budaya instan, individualisme, bahkan materialisme. Hanya melalui pendidikan yang berorientasi pada karakter, generasi muda akan memiliki fondasi moral yang kuat.
Karakter yang baik akan melahirkan masyarakat yang bermartabat. Guru, orang tua, dan lingkungan sekitar harus bersama-sama menjadi teladan, karena pendidikan bukan hanya urusan sekolah, melainkan tanggung jawab bersama. Dalam hal ini, rumah dan masyarakat menjadi laboratorium kehidupan yang memperkuat nilai yang diajarkan di sekolah.
Pendidikan dan Kemajuan Ekonomi
Pendidikan memiliki korelasi erat dengan pembangunan ekonomi. Negara-negara maju membuktikan bahwa kualitas sumber daya manusia yang tinggi menjadi kunci keberhasilan pembangunan.
Di Indonesia, masih banyak daerah yang mengalami ketimpangan pendidikan. Akses terbatas, sarana prasarana minim, hingga kualitas tenaga pendidik yang belum merata masih menjadi persoalan klasik.
Padahal, melalui pendidikan yang berkualitas, masyarakat bisa keluar dari jerat kemiskinan. Keterampilan yang diajarkan dalam pendidikan vokasi, misalnya, akan mempersiapkan generasi muda memasuki dunia kerja dengan kompetensi yang relevan. Lebih jauh, pendidikan juga mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda yang kreatif dan inovatif.
Pendidikan dalam Era Digital
Kita hidup di era digital, di mana teknologi berkembang sangat cepat. Dunia pendidikan tidak bisa lagi hanya mengandalkan metode konvensional. Pemanfaatan teknologi informasi, pembelajaran daring, dan literasi digital harus menjadi bagian dari sistem pendidikan.
Namun, perlu diingat bahwa digitalisasi tidak boleh membuat pendidikan kehilangan ruh kemanusiaan. Guru tetap menjadi sosok sentral, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga pembimbing dan teladan. Teknologi hanyalah alat, sedangkan nilai dan moral tetap harus ditanamkan secara humanis.
Tantangan dan Harapan
Tantangan pendidikan Indonesia ke depan semakin kompleks. Mulai dari kesenjangan kualitas antarwilayah, keterbatasan anggaran, hingga rendahnya minat baca masyarakat. Namun, di sisi lain, peluang juga terbuka luas.
Pemerintah memiliki program besar seperti Kurikulum Merdeka, digitalisasi sekolah, hingga beasiswa pendidikan tinggi. Semua ini perlu diiringi dengan sinergi berbagai pihak: pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan masyarakat sipil.
Harapan terbesar tentu ada pada generasi muda. Mereka adalah pewaris bangsa, sekaligus penentu arah masa depan Indonesia. Dengan pendidikan yang kuat, generasi muda akan mampu menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri.
Penutup
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan arah masa depan bangsa. Membangun infrastruktur, memperkuat pertahanan, atau mengelola kekayaan alam memang penting, tetapi semuanya akan sia-sia tanpa didukung sumber daya manusia yang terdidik dan berkarakter.
Oleh karena itu, komitmen memperkuat pendidikan harus menjadi prioritas bersama. Pemerintah perlu memastikan pemerataan akses dan kualitas, masyarakat perlu mendukung dengan lingkungan belajar yang kondusif, sementara guru dan orang tua harus terus menjadi teladan.
Hanya dengan pendidikan yang baik, bangsa Indonesia akan benar-benar mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan: masyarakat adil, makmur, dan berperadaban tinggi. Pendidikan bukan hanya tentang hari ini, melainkan tentang masa depan yang kita wariskan untuk generasi mendatang.
Penulis adalah Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Tahun 2024 – 2029